Menjaga kesehatan merupakan salah
satu aset penting bagi hidup kita. Dapat kita bayangkan bagaimana jika
kesehatan kita sedang terganggu, entah itu karena penyakit ringan maupun berat.
Penyakit ringan pun kadang membuat kita sulit berkonsentrasi pada pekerjaan
yang sedang kita lakukan. Kadang malah berujung pada pekerjaan yang tak kelar
atau terbengkalai, apalagi jika diserang dengan penyakit yang lebih berat.
Dalam
kehidupan sehari-hari kita biasanya sering mengalami beberapa gangguan
kesehatan berupa penyakit yang dikatakan ringan namun lumayan membuat tersiksa
para penderitanya. Seperti penyakit flu, pilek, batuk kering maupun berdahak
yang sering dialami pada saat-saat tertentu atau musim tertentu. Pada awalnya
biasanya beberapa penyakit tersebut banyak yang tak menghiraukannya, karena
mungkin masih menganggap hanya penyakit ringan yang sering datang saat musimnya
tiba. Namun saat penyakit tersebut tak kunjung-kunjung sembuh walaupun sudah
mengkonsumsi obat-obatan di warung, disitulah ia mulai merasa sedih. -_-
Bebicara
mengenai penanganan penyakit tersebut sebenarnya memang banyak cara yang bisa
kita pilih. Mulai dari mengkonsumsi obat, berobat langsung ke klinik maupun
puskesmas, atau bisa juga memilih beberapa obat herbal yang bisa diambil dari
lingkungan sekitar kita. Mengenai obat herbal, orang Paser juga memilki banyak
resep turun-temurun dalam mengobati beberapa penyakit. Beberapa bahan
obat-obatan herbal itu biasanya berupa akar-akaran, kulit batang, daun, bahkan buah
dari suatu tumbuhan yang khasiatnya sudah terpercaya sejak dahulu kala. Tumbuhan
berkhasiat sebagai obat itu diantaranya
adalah “Tembelekar”.
Tumbuhan
tembelekar ini biasanya tumbuh liar di area perkebunan masyarakat. Bentuknya seperti
semak belukar dengan batang seperti sulur pada bagian ujung mudanya. Bagian dari
tumbuhan ini yang sering digunakan sebagi obat adalah bagian akarnya. Akar
tembelekar ini berwarna orange terang kekuningan.
Tumbuhan Tembelekar yang biasa ditemui di area perkebunan maupun dalam hutan
Akar tembelekar
Proses pembuatan
akar tembelekar menjadi obat pun sangat mudah dilakukan. Kita hanya menyiapkan
akar tembelekar yang sudah dicuci bersih. Akar kemudian dipotong-potong sesuai
yang kita inginkan agar muat dimasukkan didalam gelas atau cangkir. Biasanya sebagian
orang menggunakan air panas atau hangat untuk merendam akar tersebut dan
kemudian didiamkan sejenak, lalu diminum. Namun resep dari ine’/ibu saya, lebih
memilih menggunakan air minum biasa untuk merendam akar tembelekar tersebut. Biasanya
direndam didalam gelas atau cangkir yang berukuran lebih besar, agar bisa
diminum berulang-ulang. Dan jika air mulai habis, bisa ditambah lagi dengan air
minum biasa tadi. Perbedaannya kata beliau adalah jika menggunakan air hangat
atau panas harus diminum habis seketika, jika tidak rasa air akan terasa
seperti basi. Jika menggunakan air minum biasanya bisa diminum sesuka kita dan
tak akan ada rasa basi saat diminum beberapa jam kemudian. Ramuan-ramuan yang
direndam dalam air ini yang kemudian diminum biasanya disebut “Tawas”. Bahan-bahannya
pun beranekaragam sesuai tujuan untuk mengobati penyakitnya.
Seorang anak sedang mencuci akar tembelakar
Bagimana
rasanya ?, mungkin Anda penasaran sekali bagaimana rasa dari rendaman akar
tembelekar ini. Rasanya ya seperti rasa akar kayu yang direndam. Hehe..*(ya
iyalah) namun ketika kita meletakkan gelas pada bibir saat hendak meminum akan
ada aroma khas dari ramuan itu yang menyeruak ke indera penciuman kita dan
membuat sedikit rilek.
Akar tembelekar ini dipercaya mampu mengobati
penyakit flu, pilek, disertai batuk berdahak maupun kering. Pada beberpa orang
menggunakan akar tembelekar ini karena saat semua obat-obatan warung sudah tak
mampu menyembuhkan. Namun ada juga yang memang masih teguh selalu menggunakan
obat-obatan herbal dari alam untuk menjaga tradisi dari orang tua terdahulu
tetap terpelihara hingga kapan pun. Dan demi menghindari ketergantungan pada
obat-obatan yang umum diperjual-belikan di masyarakat.
*Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste / menyebar-luaskan artikel ini, namun Anda harus menyertakan link hidup dari artikel ini sebagai sumbernya. Mohon kerjasamanya dalam sedikit menghargai hasil karya dari Penulis.
Tabe....
*Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste / menyebar-luaskan artikel ini, namun Anda harus menyertakan link hidup dari artikel ini sebagai sumbernya. Mohon kerjasamanya dalam sedikit menghargai hasil karya dari Penulis.
Tabe....