Wednesday, February 20, 2013

Perjalanan menuju air terjun Doyam Seriam, Desa Modang Kecamatan Kuaro Kabupaten Paser



Sabtu 27 Oktober 2012 pukul  7.39 AM  kami memulai perjalanan menuju air terjun Doyam Seriam yang letaknya berada di desa Modang. Sebelum melakukan perjalanan aku harus menggantikan kendaraan matik aku dengan kendaraan roda dua semi trail. Ini merupakan perjalanan pertama aku  menuju objek wisata alam tersebut, sebelumnya memang pernah namun tidak sampai tujuan yang diharapkan. Hal ini dikarenakan kondisi jalan yang sangat kejam dan aku menggunakan sepeda motor yang tidak diperuntukkan menerjang jalan yang licin dan berlumpur. Menilik pengalaman tersebut akhirnya aku mempersiapkan sebuah kendaraan semi trail *(nebeng sih sebenarnya) untuk menuju objek wisata yang banyak air tawarnya tersebut.

Okeh, tanpa basa-basi memasukkan beberapa perbekalan kedalam ransel. Perbekalan seadaanya saja karena aku berpikir ke tempat tersebut bukan untuk berpesta ria. Kan ngak mungkin jika aku harus bawa kulkas untuk persediaan kesana *ckckck. Setelah persiapan sudah terasa sempurna, aku segera berangkat dari istana orang tuaku yang berada di Perigi,Desa Semuntai kecamatan Long ikis Kabupaten Paser provinsi Kalimantan Timur Negara Indonesiaaaa…. Indonesia *tedeng-tedeng cessssssss(yel-yel supporter Indonesia).
bagi yang diluar daerah yang ingin mengunjungi Doyam Seriam bisa menggunakan rute Balikpapan-Penajam Paser Utara-Kecamatan Long Ikis- Desa Semuntai- Desa Modang.
Suara Motor semi trail ini kayanya meyakinkan neh buat perjalanan menuju Doyam Seriam.
Hampir lupa.. aku harus belok kiri neh buat jemput kawan seperjuangan yang juga hendak menuju doyam seriam. Sebut saja namanya Ebet, asal jangan panggil dia “Bunga” aja, takut entar Mendau melayang. Sesampai di kediaman beliau sudah terlihat dari kejauhan sudah menunggu kehadiranku dengan segelas kopi hitam yang masih mengebul asapnya serta “Bunga” dipekaranagannya.
“Dipekarangannya lho… bukan beliu sedang bersama si”Bunga”.
Pada awalnya Ebet juga ingin menggunakan motornya dengan maksud jalan menggunakan motor masing-masing, namun dikarenakan aku dan dia sama-sama buta kondisi jalan terbaru menuju Doyam Seriam tersebut akhirnya dia memutuskan untuk ikut satu motor denganku.
“tak masalah lah buatku, jok belakang motorku masih panjang kok”
Setelah selesai menyiapakan segala persiapan kami berduapun segera melanjutkan perjalanan kami.
Tujuan pertama adalah menuju rumah kediaman Mr Dhana Pantrie Baskoroe * semoga penulisan nama tidak BENAR* yang berada di desa Modang. Rencananya dia yang akan menjadi juru wisata kami saat itu. Saat dalam perjalanan tanpa aku dan Ebet duga ternyata kami bertemu kawan-kawan lainnya yang juga berniat menuju Doyam Seriam.
Kesan pertamaku melihat mereka adalah, mereka benar-benar memiliki persiapan yang sempurna.
“woooow, ranselnya besar… woooww, sepatunya dan woooowww….!! ada cewe cakep baru aja melintas (kebetulan aja lewat)”.
Setelah melewati desa semuntai, sendeley, akhirnya sampai juga di modang.
Sampai di modang kami harus menunggu sesaat salah seorang kawan yang katanya juga ingin ikut tapi masih ada di perjalanan. Setelah menunggu cukup lama akhirnya pada pukul 9.30 AM kami berangkat dari kediamana Mr Dhana PB  yang tak jauh dari pertigaan jalan masuk menuju Doyam Seriam tersebut.


Melewati jalan perkebunan sawit nampaknya perjalanan berjalan lancer dan mulus-mulus saja.
Melewati sebuah aliran sungai yang dangkal dan kemudian baru nampak sebuah tanjakan yang sangat menantang untuk dilewati. Kondisi jalan memang dapat dikatakan cukup baik namun kondisi tanjakannya sepertinya tidak begitu bersahabat dengan motor aku. Mungkin karena ini motor tebengan jadi aku tidak begitu mengetahui beberapa kelemahannya selama ini.
 

 


Suara motor hanya bisa menjerit karena nyaris tak mampu melewati beberapa tanjakan *bener-bener tak sesuai dengan penampilan*.
Tapi tak apalah, niat yang kuat membuat usaha yang mengila juga menggelegar cetaaAAARRRRRR membahana…
Setelah melewati gunung lewati lembah *jadi kebayang lagu ninja hatori*, akhirnya kami tiba di sebuah Gazebo peristirahatan. Motor kami hanya bisa sampai Gazebo tersebut karena perjalanan berikutnya adalah dengan berjalan kaki. 
 


Perasaan hati semakin menggebu-gebu neh, jadi semakin semangat melangkahkan kaki menuju air terjun Doyam Seriam yang tak jauh lagi. Menyusuri jalanan cor-coran beton yang rasanya tak berujung terus dilalui.
Semakin kaki terus dilangkahkan maka semakin terdengar deru air terjun dari bawah sana.
 


Semakin kebawah maka perjalanan kita semakin curam, kini giliran tangga berkonstruksi kayu yang kita pijaki. Tangga ini sudut kemiringannya terasa sangat extream, apalagi bagi yang lebih terbiasa dengan tangga exalator MALL-MALL di kota.  Siapkan adrenalin Anda…..!!!!!!
 


Setelah melewati banyak anak tangga walaupun aku tak tahu entah dimana bapak & ibu tangga itu akhirnya tiba juga di spot pertama Doyam Seriam.
 



Kesan pertama adalah disinilah sumber oksigen yang sangat melimpahdan tak pernah kau temui di kota-kota besar. Tak henti-hentinya dalam hati mengucap syukur terhadap alam yang diciptakan sang maha kuasa. Hutan yang masih alami seketika membuat kelopak mata ini berat karena udara yang sangat segar.
Kawan-kawan yang lain bergegas membasahkan tubuh mereka. Ada yang sengaja melompat tebing batu yang tinggi menuju air dibawahnya. 


“Benar-benar menguji adrenalin lagi”
Satu-persatu mereka melakukan hal itu, hingga menjadi ajang adu keberanian diantara mereka.
“aku hanya bisa guling-guling tanpa bilang WOOOW…”
Setelah puas di spot pertama, akhirnya kami di ajak menuju hulu sungai tersebut.

Dari balik rimbunya pepohonan dan batu-batu yang menghimpit aliran sungai, akhirnya kami tiba di sebuah air terjun yang sangat tinggi, tapi sayang debit airnya saat itu tidak terlalu banyak. Namum tetap saja seperti ada hujan abadi di tempat itu. 
 

*(saat debit air lumayan besar)

Dikejauhan nampak beberapa anggrek hutan yang sangat indah berada di dinding-dinding air terjun.
Di hutan yang masih alami memang kaya akan jenis flora,sebagai contohnya yaitu anggrek. Tidak jauh dari lokasi wisata air terjun itu juga terdapat wilayah perlindungan anggrek hitam yang sangat langka dan fenomenal itu.Jangan coba-coba berpikiran untuk merampok anggrek-anggrek itu dari hutan tersebut, (Hukum adat bisa menimpa anda) karena anggrek itu tentunya memang ditakdirkan hidup di alam bukan untuk diperjual belikan.jika terus diperjual belikan, tidak mustahil kelak akan habis dan hanya menjadi bahan cerita saja.

Setelah puas menikmati air terjun di hulu, kami kemudian kembali ketempat semula tadi, yakni dihilirnya. Perbekalan pun mulai berkeluaran dari ransel masing-masing. Pengunjung lainnya terlihat berdatangan dan menikmati air yang dingin nan segar itu dengan mandi sepuasnya.
Ada yang mencoba mencari ikan dengan menyundak, ada pula yang hanya duduk-duduk santai sambil melihat beberapa orang yang masih saja melompat dari tebing tinggi sebelah air terjun.
 

 


 


Pukul 01.51 PM kami akhinya memutuskan untuk kembali pulang. Kini tangga yang menjulang tinggi tadi terlihat sangat HORROR.. bagi para pemula sepertinya harus sedia Power bank energy untuk isi ulang. Perjalanan menaiki anak-anak tangga itu membutuhkan tenaga yang extra. Saran saya jangan terburu-buru karena energy anda akan lebih cepat terkuras habis, WOOOOLLLEESS saja. 


Sesampai di Gazebo paling atas tempat kami memarkirkan motor, kawan-kawan menyempatkan untuk beristirahat. Kaki terasa berat untuk melangkah lagi karena keletihan.
Persediaan air minum pun sampai kehabisan, jadi mungkin saja sebagian ada yang sedang berhalusinasi sedang terdampar di padang pasir gurun sahara.*ckckckck kasihan*.
Setelah wktu istirahat dirasa cukup akhirnya kami melanjutkan perjalanan pulang.
Kerongkongan yang super tandus terus menemani perjalanan pulang tersebut, hingga pada akhirnya kami bertemu pakle yang berjualan pentol dan es.
WAAAAHHHHH….. !!!! sekarang mungkin ada beberapa yang sedang berhalusinasi melihat Pakle seolah Cewek oriental putih mulus, kece, yang sedang melambai-lambaikan tangannya untuk cepat segera menghampirinya. 

Weeeessss…!! Rombong pakle kaya di rampok aja dah. Bejibun para konsumen mengelilinginya.
Haus telah hilang, saatnya melanjutkan perjalanan pulang. 
ucapan puji dan syukur atas limpahan rahmat yang maha kuasa atas perlindungan dan keselamatan pada kami semua hingga bisa kembali lagi kerumah masing-masing.
Dan tak lupa ucapan terima kasih kepada Uda Erawan Iwan
yang telah berdedikasi atas Doyam Seriam sehingga kami para generasi muda masih bisa menikmati alaminya hutan,air, udara yang luar biasa di Bumi Paser ini. 

Hutan, Tanah, Air dan Udara yang selalu terjaga adalah masa depan kami.

Saturday, February 16, 2013

Misteri Hutan Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

Hutan memang banyak menyimpan misteri, baik yang bersifat mistis dan dipercayai beberapa masyarakat setempat maupun keberadaan jenis hewan atau binatang yang mendiami suatu wilayah hutan tertentu.
Kita ketahui bersama sejak dulu kala wilayah kabupaten Paser memiliki hutan rimba yang luas dan masih alami. Seperti halnya hutan-hutan yang ada di daerah kalimantan lainnya, hutan di Paser juga banyak menyimpan cerita-cerita yang sudah ada sejak dahulu kala.

1. Apui Sulo Tembiling / Api obor yang terbang
Penampakan api obor terbang ini biasanya bukan hanya di dalam hutan, melainkan terkadang di pinggir pemukiman warga. menurut cerita dari saksi mata yang berkembang dimasyarakat, api yang terbang tersebut terlihat melayang dengan cepat. berbeda jika obor tersebut dibawa oleh manusia, pasti nyala api obor tersebut akan terlihat beralunan naik turun mengikuti langkah kaki manusia yang membawanya. Seperti saat saya sedang berkunjung ke suatu daerah di pesisir Paser tepatnya di sungai Aper yang luasnya kurang lebih sungai mahakam, menurut cerita seorang penduduk setempat yang kesehari-harinya berprofesi sebagai petani Tambak udang menuturkan pernah mengalami kejadian suatu malam melihat nyala obor itu melayang-layang di lokasi batas tambak dengan hutan, api obor tersebut terus melayang datar tanpa adanya alunan naik turun seperti api obor yang dibawakan oleh manusia pada umumnya. Ada yang mengatakan penampakan api obor terbang itu adalah wujud lain dari hantu Kuyang.
 
*(gambar ilustrasi)
Hantu Kuyang sendiri merupakan siluman berwujud kepala manusia dengan isi tubuh yang menempel tanpa kulit dan anggota badan yang dapat terbang untuk mencari darah bayi. Makhluk ini dikenal masyarakat di Kalimantan. Kuyang sebenarnya adalah manusia (wanita) yang menuntut ajaran ilmu hitam untuk mencapai kehidupan abadi. Pada siang hari, seorang kuyang akan menempuh hidup sehari-hari sebagaimana orang biasa, namun biasanya ia mengenakan pakaian jubah. Pada malam hari kuyang akan terbang untuk mencari darah bayi atau darah persalinan untuk dihisap sebagai sarana menambah kekuatan ilmunya.

2. Mahluk misterius berbentuk lingkaran bola mata yang besar.
Penampakan mahluk yang sangat mengerikan ini beberapa juga pernah terjadi di pinggir pemukiman masyarakat, namun pernah dikisahkan penampakan mahluk berbentuk bola mata sebesar siru*(Bahasa Paser) atau yang lebih dikenal tampih (alat untuk membersihkan beras sebelum dimasak) berwarna merah ini muncul di hutan yang jauh dari hiruk-pikuk masyarakat. 
 *(gambar ilustrasi)
Dahulu kala dikisahkan ada dua orang yang sedang menebang pohon didalam hutan yang jauh dari pemukiman warga. Saat melakukan pekerjaan mereka, nasib Naas terjadi pada salah seorang pekerja tersebut. salah satunya meninggal karena tertimpa pohon kayu yang ditebang, walaupun sebelumnya pekerja itu sudah berusaha menghindarnya namun batang kayu itu telah mempertemukan ia dengan ajalnya.
setelah jasadnya berhasil dievakuasi oleh rekannya, kini dilema menghampiri rekannya.
Bagaimana cara ia membawa jasad temannya menuju perkampungan yang sangat jauh. sangat tidak mungkin jika menunggu pertolongan dari perkampungan sementara tak ada yang bisa memberikan informasi kepada masyarakat di perkampungan. 
Setelah lama berpikir akhirnya ia akhirnya memutuskan untuk meninggalkan jasad rekannya tersebut. dengan ditutup beberapa dedaunan jasad rekannya itu ia tinggalkan dankemudian bergegas menuju perkampungan.
karena jarak dari tempat kejadian sangat jauh ia pun sampai diperkampungan saat dini hari. setelah memberikan informasi kepada masyarakat diperkampungan kemudian dengan segera mereka kembali menuju tempat kejadian. jarak yang sangat jauh itu membuat mereka sampai di tempat kejadian pada malam hari. 
jasad kemudian dievakuasi dibawa pulang ke perkampungan. Saat dalam perjalanan pulang ini lah terdapat kejadian yang sangat mengerikan. satu-persatu warga yang berada di belakang jasad itu berpindah tempat ke depan. tak ada yang sanggup berada di belakang jasad tersebut karena sebuah bola mata besar berwarna merah terus mengikuiti rombongan tersebut. tak ada yang dilakukan mahluk misterius itu selain hanya setia mengikuti rombongan itu dalam kegelapan malam. Hingga akhirnya para rombongan itu melewati atau menyeberangi sebuah anak sungai mahluk misterius itu tidak lagi mengikuti mereka. 

3. Mahluk misterius berwujud kucing hitam
Dibeberapa masyarakat Paser ada yang menyebut mahluk ini dengan sebutan "Timang". namun Timang sendiri memiliki cerita beberapa versi dimasyarakat paser dan konon kisahnya sosok mahluk ini bisa berubah wujud berbeda-beda.

*(gambar ilustrasi)

Suatu malam di tahun 1980-an ada seorang penduduk kampung yang sedang berjalan kaki menyusuri jalanan yang gelap karena saat itu listrik belum masuk perkampungan dan suasana kampung masih sangat sepi. dalam perjalanannya ia terkejut mendapati seekor kucing yang berwarna gelap yang terus mengikuti langkah kakinya, gelapnya malam juga mengakibatkan sulitnya ia mengidentifikasi benatang tersebut, ia mengatakan dari suara seperti kucing dan ukurannya pun hanya sebesar kucing yang biasa dirumah-rumah. karena terus mengikuti langkah kakinya ia kemudian merasa risih dan berang, ia kemudian menendang kucing tersebut. kemudian ia mendapati kucing tadi seperti membesar dari ukuran tadi, dan binatang itu terus saja mengikutinya. Ia kemudian menendang lagi dengan maksud untuk mengusirnya namun yang terjadi binatang itu bertambah besar hingga mendekati ukuran seekor anjing, suaranya pun makin membesar pula. melihat keadaan itu memutuskan untuk ambil jurus kaki seribu dan segera menuju rumah penduduk yang dekat.


4. Ular Penganon / Ular Raksasa
Seperti kita ketahui pulau kalimantan memang menyimpan binatang seperti ular yang berukuran luar biasa besar.
Seperti sebuah kisah yang terjadi pada salah seorang penduduk yang sedang pergi berburu kedalam hutan, dalam perburuannya tersebut ia merasa letih dan lelah sehingga ia memutuskan untuk beristirahat sejenak.ia sengaja memilih sebuah batang kayu besar yang terlihat diantara semak belukar untuk beistirahat, seperti kebiasaan orang tua yang suka beristirahat di sebuah batang kayu yang sudah tumbang. namun alangkah terkejutnya saat ia menancapkan parang/mendaunya di batang pohon tersebut, kayu yang nampak penuh lelumutan tersebut mengeluarkan darah dan saat ia bersihkan lelumutan tersebuh baru ia ketahui bahwa yang ia sangka batang kayu itu adalah seekor ular besar yang mungkin sudah berumur sangat tua. 
Ular-ular besar itu tak selamanya berada di hutan, terkadang beberapa pernah menjumpainya di sebuah perkampungan seperti yang didituturkan oleh seorang penduduk yang pernah punya pengalaman berjumpa seekor ular raksasa itu.
Saat itu seorang anak sedang menyususi jalan setapak di sebuah perkampungan menuju sebuah tempat belajar mengaji. dalam perjalanannya itu ia tiba-tiba berjumpa seekor ulang yang sangat besar dan menghalangi jalan setapak itu. karena perasaan takut akhirnya anak itu mencoba menunggu agar ular tersebut pergi dari jalan itu, namun penantiannya begitu lama ular tersebut enggan bergerak sedikitpun, hingga akhirnya anak itu bertemu julaknya  yang kebetulan sedang melewati jalan yang sama.
Anak itu kemudian menceritakan kejadian yang ia alami kepada julaknya. mendengar apa yang dikisahkan oleh anak itu julaknya hanya bisa tertawa kecil dan kemudian julaknya berkata-kata seperti sedang berkomunikasi dengan ular tersebut dalam bahasa Suku Paser, dan dengan seketika ular itu bergerak dan menghilang kedalam hutan yang lebat.


*Sekian dulu tentang kisah-kisah mahluk misteri yang ada di hutan Paser,, jika ada kesempatan lagi saya akan menulis lagi tentunya setelah bertemu dengan para nara sumbernya.
~Sumber kisah  ; Ecot
                           Bpk. Ketor, Perigi kec. Long ikis kabupaten paser.

~sebuah kisah harus diceritakan bukan ditenggelamkan.~

*Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste / menyebar-luaskan artikel ini, namun Anda harus menyertakan link hidup dari artikel ini sebagai sumbernya. Mohon kerjasamanya dalam sedikit menghargai hasil kerja keras dan karya dari Penulis.
Tabe....