Monday, December 16, 2013

Hujan Jangan kau berhenti



Hujan Jangan Kau Berhenti......
(Fadliansyah, 16/12/2013)

Disini lah aku merasakan keramaian dalam kesepianku.
disinilah aku dapat merasakan sesuatu menyentuh diriku.
disinilah aku merasakan sesuatu menemaniku.
disinilah aku merasakan sesuatu menyatu dengan jiwaku.

Hujan,...
Aku yakin kau tak akan menyakitiku.
karena dalam kalbuku sudah ada yang mewakili rasa sakit itu.
aku yakin kau akan mendinginkan sakitku.

Hujan,..
Tolong terus temani aku.
temani rasa sedih dan kesakitanku.
temani hingga aku tak merasakan lagi linangan air mataku.

Hujaaan...!!!
Jangan kau hentikan dirimu.
buatlah butiranmu menghujam diriku.
Lebih keras,.... Lebih deras,..
agar disaat tubuhku mulai kaku
aku masih merasakan dirimu,..



Wednesday, October 30, 2013

Air Terjun Doyam Gerigu Perigi Desa Semuntai Kabupaten Paser.

Seminggu yang lalu aku menyempatkan diri ke air terjun Pinang seribu Samarinda. Kebetulan hari itu aku baru saja pulang dari Tenggarong dan sampai di Samarinda sekitar pukul 15.05, ya... mumpung belum terlalu sore jadi aku sempatkan untuk menuju air terjun tersebut. 


Setelah sampai di TKP, kesan pertamaku adalah sangat menarik ketika melihat sarana yang dibangun disekitar air terjun tersebut. Beberapa pondok-pondok kecil tempat istirahat yang dibuat sangat etnic kalimantan, tepi aliran airnya pun sudah di tata sedemikian rupa serta beberapa wahana permainan outboand. Hanya saja saat itu debit air terjunnya kecil sekali, jadi lebih nampak aliran air buat whudu saja. sebelumnya aku sempat mencari tahu info air terjun pinang seribu ini melalui google, hingga aku berjumpa pada sebuah blog yang memberi tips jika ingin datang ke tempat ini minimal semalam sebelumnya harus ada turun hujan yang lebat, kemungkinan debit airnya akan besar.  sedangkan aku ketempat itu kemarinnya hujan lebat sekali mengguyur Samarinda namun rupanya airnya sudah habis pada malamnya menuju Jl. Pramuka.....hehehe,.. *jurus  so' tahu keluar*.
 


 Menenangkan sejenak letih raga dan pikiran sembari mengamati lingkungan air terjun tersebut aku jadi teringat kampung halaman di Paser. Seandainya air terjun di kampungku itu mendapat perhatian yang lebih baik dan setidaknya dibuat sarana seperti ini pasti jadi tempat favorit untuk dikunjungi diakhir pekan maupun saat hari libur lainnya.
           Baiklah... mari kita sejenak pergi menuju kampung aku untuk melihat air terjun tersebut. Jika perjalanan dari samarinda, kita akan menempuhi rute perjalanan menuju kota Balikpapan terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan menyeberangi teluk Balikpapan menuju Penajam Paser Utara. Terserah seih mau nyebrangnya pake kapal ferry dari pelabuaha kariangau atau speedboat dan kelotong di kampung baru, jika berminat berenang juga ngak papa... hehehe..., biar greget.
Dari penajam kita akan  melanjutkan jalan darat hingga melewati perbatasan antara kabupaten Penajam Paser Utara dan kabupaten Paser. saat melewati perbatasan itu berarti anda sudah berada di daerah toritorial Kab. Paser yaitu kecamatan Long kali. dari kecamatan long kali perjalanan terus dilanjutkan  hingga melewati kecamatan long ikis, simpang pait, dan kemudian berjumpa dengan jembatan sungai Lembok.
neh fotonya;
Nah..... setelah meleati jembatan tersebut anda sudah masuk daerah Perigi atau jl. Pangeran Panji. tak jauh dari jembatan tersebut anda akan menjumpai jalan simpangan yang mengarah ke kanan. disitulah jalan masuk utama menuju air terjun yang dinamakan "DOYAM GERIGU" kalo ditranslet ke bahasa NKRI sih "Air terjun gemuruh".

Air terjun doyam gerigu tersebut berada di daerah aliran sungai San yang berjarak kurang lebih 13 km dari jl. pangeran panji. 
Dalam perjalanan sepanjang 10 km dikiri kanan jalan terhampar pemandangan kebun kelapa sawit inti dan KKPA PTPN XIII Semuntai dan PT BWS Semuntai sedangkan 3 km masih hutan belukar dengan pohon besar dan tinggi, keadaan air terjun cukup menantang karena dihimpit gunung terjal dan tinggi dikiri kanan sungai. Air terjun doyam gerigu ini memiliki tujuh tingkatan dengan tinggi air terjun yang bervariasi. 
berikut penampakannya ;


Maaf agan-agan semua,... fhotonya hasil dokumentasi sekitar tahun 2008 yang lalu, kebetulan saya sendiri belum ada kesempatan untuk hunting sendiri, jadi hasil jepret kawan-kawan aku saja dulu yang diposting. 
*flashback dulu kesahnya*.
BRrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr,........................., airnya sudah tentu dingin dan segar karena hutan disekitarnya masih sangat alami. Tak ada pertambangan dan kebun sawit di area air terjun tersebut. semoga saja kedepannya  wilayah ini masih aman dari ekspansi perluasan perkebunan kelapa sawit dan pertambangan.

Ada pendapat dari teman-teman yang pernah datang ketempat ini dan mengatakan air terjunnya tidak tinggi. He.., namun pendapat pribadiku mengatakan bahwa dalam menikmati sebuah air terjun tak melulu soal ketinggian curahan air yang jatuh, melainkan hal lain yang bisa kita rasakan berbeda dari tempat yang lain. hal lain itu bisa diwakilkan oleh suasana lingkungan tempat tersebut, seperti kondisi hutan, air, udara, dan hal-hal lain yang bisa menciptakan kesenangan dan kedamaian saat mengunjunginya.
Tempat ini masih sangat alami, jadi semua sarana dan prasarana pendukung belum dibuat. Hanya bisa membanyangkan apabila tempat ini dibuat seperti air terjun Pinang seribu Samarinda, tentu sangat mengasikkan. arena outboand yang lebih menantang, seperti flying fox dari tempat yang lebih tinggi juga sangat bisa dibuat ditempat ini karena bentuk bukit-bukit disisi aliran sungai sangat mendukung untuk hal itu.


Selain bisa menikmati kucuran air tejun, ditempat ini kita akan menjumpai berbagai pohon buah-buahan yang selalu berbuah pada musimnya, seperti buah letan, durian, Lahung, dan lain sebagainya. Namun menurut informasi yang beredar, tempat ini juga merupakan habitat dari beruang madu. Banyak para pemburu (kijang, kancil, babi hutan) yang sering melihat keberadaan hewan berbulu hitam tersebut di hilir tempat itu.


















******************======================>
Bonus neh,...... he. bagi kalian yang sekedar suka mandi basah-basahan tapi terlalu kejauhan ber-adventure ke doyam Gerigu, di kampungku masih punya tempat pemandian alami dulunya sering dikunjungi, sekarang pun nampaknya masih banyak yang mengunjungi. Namanya Pemandian Olong Wari Lembah Batu.



Pemandian Olong Wari Lembah Batu terletak di Afdeling V RT 008 Dusun Perigi Desa Semuntai dengan jarak kurang lebih 2 Km dari Jln Pangeran Panji. 
Ngak jauh kan,... cuma masuk 2 km saja dari pertigaan tadi langsung dah bisa maen aer... hahaha... 
ne penampakannya;
Bisa sambil nyuci motor tuh disitu, bahkan jika banyak pengunjungnya bakal bisa cuci mata juga ,... hehehe





Tuh.... Bening kan...Hehe maksudnya yang bening Airnya.....
 

Sunday, August 25, 2013

Ramadhan di Masjid Baitul Millah Perigi, Kabupaten Paser

Baitul Millah adalah nama sebuah masjid yang sederhana di dusun Perigi. Beralamatkan di Jalan Pangeran panji, Perigi Desa semuntai RT 07 kecamatan long ikis kabupaten paser, masjid ini sudah mengalami beberapa kali perbaiakan (renovasi) hingga menjadi seperti sekarang ini. Pada postingan kali ini, saya mencoba membagi cerita tentang kegiatan Ramadhan 1434 H/ 2013 M di Baitul Millah Perigi. Seperti di masjid-masjid pada umumnya kegiatan di masjid di bulan ramadhan yang sangat menonjol adalah berbondong-bondongnya masyarakat untuk melaksanakan sholat Taraweh, mengadakan buka puasa bersama, sholat berjamaah juga tentunya dan kegiatan keagamaan lainnya, namun pada postingan ini saya hanya berbagi cerita pada beberapa kegiatan saja, yaitu safari ramadhan dan khataman Alquran. 

Pada tanggal 12/07/2013 adalah moment dilaksakannya acara safari ramadhan di Baitul Millah. Dengan di selimuti guyuran hujan, acara pada malam itu tetap dilaksanakan dan berlangsung lancar. dalam acara tersebut para jamaah diperdengarkan beberapa sambutan antara lain dari Bapak Sardani .SP yang merupakan Kades desa Semuntai pada saat itu. kemudian sambutan dari direksi perwakilan perusahaan perkebunan PTPN 13 yang merupakan sebuah perusahaan yang berdomisili di wilayah Desa semuntai. dan acara intinya adalah ceramah agama yang disampaikan oleh penceramah *(mohon maaf saya lupa nama beliau) namun yang saya ingat, beliau dari Kuaro . Ceramah beliau malam itu sangat singkat namun sarat makna dan berbobot tentunya. 
Berikut ini moment-moment yang saya abadikan.

Setelah acara tausiyah selesai, maka mc/ pembawa acara melanjutkan acara pada pembagian amplop sedekah pada anak-anak yang telah hadir pada malam itu.
Menariknya, anak-anak itu masing-masing harus bisa menjawab sebuah pertanyaan seputar pengetahuan islam sebelum dapat menerima amplop tersebut.
anak-anak namak antusias dan bersemangat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut walaupun ada sebgian yang nampak gugup dan malu-malu. Hingga pada akhirnya semua anak mendapatkan amplop masing-masing.


KHATAMAAN ALQURAN.
      Pada selasa malam, atau malam rabu tanggal 06/08/2013 adalah malam terakhir untuk melaksanakan sholat taraweh ramadhan 1434 H, bertepatan pada malam itu pulalah masjid Baitul Millah mengadakan acara khataman Alquran. 
Acara dilangsungkan setelah selesai melaksanakan sholat taraweh. diawali dengan Tausiyah dari bapak Sardani .SP yang mengangkat tentang keutamaan Sholat ied (idul fitri) termasuk sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW saat di hari raya. Setelah tausiyah selesai, maka acara khataman Alquran dimulai.
Dua nasi tumpeng yang mirip nasi kuning *(hahaha.. kebiasaan makan nasi kuning sih) lengkap dengan lauk pauk serta satu tambak pulut (ketan) menghiasi acara malam itu, dan tak lupa bunga telur rebus yang dirangkai menyerupai sebuah pohon secara sederhana.




Lantunan ayat-ayat suci Alquran begitu menyejukan menghiasi masjid dan malam itu.
Setelah acara selesai, bunga telur rebus itu dicopot satu persatu, hal ini dilakukan agar dapat dibagikan dengan baik pada anak-anak yang sejak tadi telah menanti dan terus mengawasi telur-telur tersebut.
Dan dua nasi tumpeng tadi juga di bagikan, satu untuk para jamaah wanita dan satunya lagi pada jamaah laki-laki. dan disinilah nampak kebahagiaan menyatu dalam sebuah kebersamaan.
para jamaah yang lainnya  pun bisa menikmati hidangan yang telah disediakan. hidangannya sama dengan nasi tumpeng tersebut, namun berbeda tidak dihidangkan dalam satu baki dan tidak dibentuk menjulang seperti tumpeng. bicara soal rasa pasti tetap sama.




Alhamdulillah.....,, acara selesai. semoga kami semua masih diberi kesempatan untuk bertemu kembali pada Ramadhan yang akan datang, serta keimanan dan ketaqwaan kami terus meningkat sembari terpelihara baik selepas Ramadhan ini berlalu meninggalkan kami....., Amiiiin Yaaa Rabbal Alamin......