Monday, September 17, 2012

Ketika Bahasa Paser di Google Translete ( Joke/bereko) )

Saya tegaskan post kali ini khusus Anak-anak Paser namun tak menutup kemungkinan bagi mereka yang juga  yang mengerti bahasa Paser. 
Sebelum kita bertranslete ria sebaiknya kita menggerakkan badan kita dengan joged Gangnam style yang sedang ngetrend saat ini,,
aku ngak habis pikir kenapa Gangnam style begitu Populer..
okeh.. sekarang kita buka Google translete yuk, tinggal ketik aja translete atau terjemah di pencarian Google di PC, tablet, smartphone, atau di warnet dah...
jangan cari ke kantor polisi yah,, apalagi ke tukang gali kolam di kampung anda.
~setelah google transelete ditemukan dari persembunyiannya, sekarang barulah kita bisa menggunakannya sebagai media penterjemah :
1. mencoba mencari arti dari kata "kolow"
2. mencoba mencari arti dari kalimat "regok se bawe ene"
3. Mencoba mengartikan kalimat "Bungang se iko.. lak dadal beta.. jagur ku deh la bowa'"

sekali lagi ini hanya Bereko saja,, Paser tetap buen kesong..... \^_^/

Thursday, September 6, 2012

Tentang Sebuah Kesabaran Part. II

Sebuah kesabaran terkadang dapat menyelamatkan.

Sebuah kisah berikut ini berasal dari seekor biawak.
Pada hari Rabu taggal 05 September 2012  yang sangat panas saya dikejutkan oleh kawan saya yang membangunkan saya karena kontrakan kami didatangi seekor biawak, walau hanya diterasnya saja namun kejadian ini cukup membuat heboh. setelah dilakukan beberapa tindakan biawak itu melarikan diri ke sebuah lorong sempit disebuah parit. lorong tentunya tidak bisa dimasuki oleh manusia. tak lama kemudian datang seorang bapak-bapak yang ingin sekali menangkap biawak tersebut. Beberapa anak-anak terlihat mencoba untuk mengeluarkan biawak tersebut, salah satunya dengan cara menjaga mulut lorong tersebut sementara satu anak lagi mencoba melempar batu atau menjulurkan kayu dari sisi mulut lorong yang berlawanan. setelah beberapa lama usaha tersebut sebenarnya gagal. 

Beberapa saat kemudian seorang anak mencoba menjulurkan sebuah kayu pada biawak tersebut, namun biawak itu tetap tak bergeming didalam lorong selokan itu. Hal tersebut sebenarnya telah membuat anak-anak itu patah semangat dan mulai menyerah. Dan usaha terakhir, anak-anak itu kembali mencoba menjulurkan kayu tersebut kedalam lorong itu. Jika usaha itu juga tidak berhasil, maka mereka akan menghentikan usaha mereka untuk menangkap biawak tersebut. Kayu kemudian dijulurkan menuju biawak berada, ternyata kali ini biawak terlihat melawan dengan terus mencoba keluar dari arah mulut lorong yang terdapat seorang anak sedang memegang kayu tadi. Terus diusik ternyata biawak melawan dan keluar dari lorong yang sempit tersebut, dan hingga akhirnya biawak tersebut menemui ajalnya.

Apa makna dari cerita diatas..?

Dalam kehidupan sehari-hari kita terkadang menemui suatu hal atau keadaan yang sangat genting atau dalam keterpurukkan. Dalam keterpurukkan tersebut kadang kita masih saja hadapkan dengan beberapa masalah yang sangat menyesakkan, dengan kondisi seperti ini kesabaran kita benar-benar mendapat ujian yang sangat berat. apabila kita tidak sabar dan tenang dalam memecahkan masalah tersebut maka tak jarang akan berakibat buruk dan lebih fatal bagi kita.

*Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste / menyebar-luaskan artikel ini, namun Anda harus menyertakan link hidup dari artikel ini sebagai sumbernya. Mohon kerjasamanya dalam sedikit menghargai hasil karya dari Penulis.
Tabe....

Pertarungan yang Menegangkan di tepi sungai Aper Kabupaten Paser

Sebuah cerita yang aku dapatkan ketika sedang berlibur di sebuah daerah pesisir sungai Aper kabupaten Paser, Kaltim.

Ditepi sungai yang luas itu aku sedang duduk melamun di atas sebuah dermaga kecil yang biasa tempat menyandarkan perahu bermesin diesel. Saat itu kondisi air sungai sedang mengalami penyusutan yang sangat sitnifikan, hal ini dikarenakan air sungai sedang dalam keadaan surut. Pantai lumpur akhirnya menampakkan wujudnya di bawah dermaga.
mahluk hidup kecil mulai bermunculan di pantai tersebut, ada kepiting gunting yang ukurannya kecil-kecil, tempakul, hingga serangga kecil-kecil. beruntung tidak ada cewe bule kecil-keil disitu sedang berjemur, bisa gawat kejadiannya. jika itu terjadi, aku membayangkan pasti akan ada pertumpahan darah ditempat itu. Seperti pada film-film alien yang sedang memburu manusia pasti akan terjadi. liat saja rupa para serangga, kepiting yang japitnya hanya besar sebelah, dan tentunya wujud ikan tempakul yang sangat aneh dan lebih mirip amphibi akan menginspirasikan kita pada sosok mahluk jelek dari luar angkasa pada film-film fiksi tersebut.
 

Pada moment tersebuh aku tersadar bahwa di pantai lumpur tersebut sedang terjadi pertarungan. awalnya aku pikir memang seperti biasa aktivitas mahluk hidup tersebut seperti itu. pada pertarungan tersebut terjadi antara kepiting dan ikan tempakul, *aduuh tempakul ne ikan apa amphibi seh, jadi bingung mau bilang ikan atau kodok.

Bagi yang belum pernah kenalan dengan kepiting dan tempakul, mari ku kenalkan lewat gambar dibawah ini;
 (kepiting)

(ikan tempakul)
aku rasa perkenalannya sudah cukup, kini kita kembali ke TPU eh..., TKP nya.
Pertarungan tersebut berlangsung sangat menegangkan dan melelahkan bagi kita yang menyaksikan tentunya. posisi kepiting berada di atas pantai berlumpur sedangkan tempakul berada di pembatas antara air dan pantai lumpur. Jika dianalisis dari segi posisi, kepiting berada di posisi yang terbaik karena berada diatas dari posisi tempakul. namun siapa sangka, walau posisi tempakul berada di bawah dan diantara air dan daratan, posisi ini sangat menguntungkan bagi tempakul untuk melancarkan serangan yang sangat mematikan dan bisa saja mengusir pergi secara paksa nyawa sang kepiting.
Kepiting terus memberikan ancaman yang sangat serius, ia terus mengangkat tinggi-tinggi posisi kedua japitnya. Tempakul puntak kalah mengancam, kibasan-kibasan ekor dan mulutnya yang terus menganga semakin lebar mengindikasikan ia tak gentar melawan sang kepiting. Entah apa yang dirasakan oleh sang kepiting yang tak mengenakan masker untuk menutup hidung dan mulutnya, karena sejak tadi sang tempakul terus menganga dengan lebar dan mungkin saja mengeluarkan aroma yang tak sedap. sesekali kepiting mencoba melangkah lebih dekat kepada tempakul namun tempakul menanggapinya dengan sikap yang ganas.

Keadaan menjadi hening seketika, aku masih menyaksikan pertarungan ini dari atas demaga. semakin hening, hingga aku akhirnya berinisiatif mengambil gitar tua yang terdapat tak jauh dari keberadaan aku. kemudian berlahan aku mulai memetik memainkan alunan musik gitar ala spanyol yang biasa jadi soundtracknya matador atau film kartun Tom and Jerry saat sedang menarikan tarian ala spanyol.
Kini nuansa pertarungan semakin terasa karena diiringi musik dari gitar yang ku mainkan, aroma perseteruan kedua binatang itu semakin terasa mengalakan aroma lumpur,air asin dan aroma tubuh ku tentunya.
kini mata kepiting terlihat melotot luar biasa, namun mata tempakul tak kalah membalas untuk melotot juga. keadaan begitu dingin namun keringatku sempat mengalir diwajah saat menyaksikan duel ini.
Kakiku pun ikut terasa dingin membeku, setelah aku menengok ke arah kaki ku ternyata kaki ku menempel pada balok batu es yang biasa untuk nelayan mengawetkan ikan. *hedddeeehhhh,, tendang jauh-jauh.

Sekitar 10 menit lebih 5 menit telah berlalu, kepiting dan tempakul masih pada posisi masing-masing dengan mata yang masih terjaga dan sama-sama melotot.
masih melotot......
lewat 20 menit..
masih sama-sama melotot...!
lewat 25 menit.
masih sama-sama melotot...!!!!!!!
27 menit lewat 3 menit.
Aku mulai sadar bahwa kedua binatang itu hanya bertarung kuat-kuatan melek alias melotot. *Hedeeehhh... kecewa penonton.
"wooooyyyyyyyy......   kapan duelnya neh...!!!!!!" teriak ku.
Karena tak kunjung bertarung  kemudian aku melempar kedua  binatang itu dengan sepotong roti.. waaaahhh .. keenakan, tentunya dengan sepotong kayu...!!
pruuaaakkk...'begitu kira-kira bunyinya. tentu saja kedua binatang itu melarikan diri dan tak terlihat lagi.


Tuesday, September 4, 2012

TENTANG SEBUAH KESABARAN





Kali ini kita akan memetik sebuah pelajaran dari kepiting, pasti ada yg tau bagaimana cara memancing kepiting?
Ya,mudah sekali. Kita hanya membutuhkan sebatang bambu, seutas tali, dan sebuah batu kecil atau umpan lainnya.
Ikat tali ke ujung bambu lalu ikat batu di ujung tali. Jadilah sebuah pancingan untuk memancing kepiting, sederhana sekali kan.

Selanjutnya untuk bisa mendapatkan kepiting kita tinggal meleparkan kail ke kepiting yang kita incar, ganggu kepiting tersebut dengan batu kecil tadi.
Kalau berhasil membuat kepiting itu marah maka kepiting itu akan mencapit, mencengkeram batu atau tali pancing kita dengan kuat sehingga kita leluasa untuk langsung menariknya.

Untuk melepaskannya mudah saja, siapkan saja wajan besar yang sudah berisi air mendidih.
Masukan kepiting yang sedang marah tadi, seketika itu juga capitan & cengkeramannya akan lepas dan dia siap menjadi kepiting rebus yang siap disantap.

Apa makna dibalik cerita di atas??

Jadi kalau kita menghadapi gangguan-gangguan dalam menjalani hidup ini, baik itu "batu" kecil atau "batu" besar, hadapilah "batu-batu" itu dengan bijak, redam dulu kemarahan sebisa mungkin, lakukan penundaan 4-5 detik dengan menarik napas panjang, kalau perlu pergilah ke kamar kecil, basuhlah muka kita dengan air dingin, agar murka kita bisa mereda dan kita terlepas dari ancaman wajan panas yang bisa menghancurkan masa depan kita.


*Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste / menyebar-luaskan artikel ini, namun Anda harus menyertakan link hidup dari artikel ini sebagai sumbernya. Mohon kerjasamanya dalam sedikit menghargai hasil kerja keras dan karya dari Penulis.
Tabe....