Semuntai adalah nama sebuah Desa yang berada di Kecamatan
Long ikis Kabupaten Paser. Seperti nama-nama kampung di wilayah Paser
kebanyakan, nama dari wilayah tersebut biasanya mengambil nama dari sungai yang
berada didaerah tersebut. Begitu pula dengan nama Desa Semuntai yang diambil
dari nama sungai Semuntai.
Pada awal
mulanya, sungai Semuntai tidak memiliki nama seperti sekarang. Pada zaman
dahulu daerah itu lebih dikenal dengan nama “Selang”. Selang sendiri berasal
dari nama anak sungai yang juga bermuara pada sungai Semuntai saat ini. Selain infomasi
yang didapat dari penduduk setempat, nama daerah tersebut lebih dikenal dengan
Selang bisa dibuktikan dari beberapa penuturan
saksi sejarah yang pada zaman dahulu sudah melakukan perdagangan di
wilayah sungai tersebut. Para pedagang itu lebih cepat mengenal nama “Selang”
ketimbang nama “Semuntai”.
Jika kita melihat sejarah lebih jauh lagi, di daerah Semuntai sekarang ini dahulu juga ada dikenal nama daerah yang disebut dengan "Padang Kero". Di tempat tersebut pula dahulu pernah ada atau berdiri kerajaan dengan nama yang sama (Padang Kero) yang pernah dibangun oleh orang Paser pada masa lampau.
Jika kita melihat sejarah lebih jauh lagi, di daerah Semuntai sekarang ini dahulu juga ada dikenal nama daerah yang disebut dengan "Padang Kero". Di tempat tersebut pula dahulu pernah ada atau berdiri kerajaan dengan nama yang sama (Padang Kero) yang pernah dibangun oleh orang Paser pada masa lampau.
Kembali pada
nama sungai Semuntai. Dahulu kala daratan ditepi-tepi sungai tersebut sangat
banyak pohon buah “Munte”. Munte sendiri adalah bahasa suku Paser untuk
menyebut jeruk/limau dengan jenis tertentu. Buah Munte yang ada didaerah sungai
tersebut sangat terkenal manis-manis dan bagus-bagus buahnya. Hal tersebut
membuat banyak warga sekitar maupun dari kampung sebelah yang mengambil,
mengumpulkan atau meramu buah Munte tersebut. Kegiatan mengambil/mengumpulkan/meramu
buah Munte itu dalam bahasa Paser
disebut “Semunte”.
Jadi ketika sseorang hendak ketempat tersebut dan ditanya
oleh orang yang berbeda, kira-kira percakapannya sebagai berikut;
Ma’ Liot : “Kakan po mone iko?” (mau kemana kamu?)
Ropa : “ Kakan po semunte”. (mau mencari/meramu munte)
dengan mengatakan kata “Semunte” tersebut, pasti pahamlah orang bahwa ia akan pergi ketempat yang sekarang dinamakan “Semuntai” itu. Akhirnya lama-kelamaan nama sungai didaerah itu disebut atang semunte atau sungai semunte.
Ma’ Liot : “Kakan po mone iko?” (mau kemana kamu?)
Ropa : “ Kakan po semunte”. (mau mencari/meramu munte)
dengan mengatakan kata “Semunte” tersebut, pasti pahamlah orang bahwa ia akan pergi ketempat yang sekarang dinamakan “Semuntai” itu. Akhirnya lama-kelamaan nama sungai didaerah itu disebut atang semunte atau sungai semunte.
Buah Munte
Pada perkembangannya daerah tersebut mulai berkembang menjadi daerah pemukiman penduduk yang lebih luas. Banyak para pendatang dari luar daerah yang juga bermukim di daerah itu . dan hal itu juga berpengaruh pada penyebutan “Semunte” menjadi “Semuntai” bahkan ada yang menyebut “Samuntai”.
Demikianlah asal-usul
nama Desa Semuntai yang dihimpun dari keterangan penduduk lokal dan sumber lain
yang melengkapi. Nama Desa Semuntai pada awalnya memang bernama “Semunte”.
*Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste / menyebar-luaskan artikel ini, namun Anda harus menyertakan link hidup dari artikel ini sebagai sumbernya. Mohon kerjasamanya dalam sedikit menghargai hasil karya dari Penulis.
Tabe....
*Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste / menyebar-luaskan artikel ini, namun Anda harus menyertakan link hidup dari artikel ini sebagai sumbernya. Mohon kerjasamanya dalam sedikit menghargai hasil karya dari Penulis.
Tabe....