Suatu pagi yang sangat cerah. Aku
tengah bersiap-siap berangkat sekolah. Waktu itu Aku memang masih kelas empat
sekolah dasar. Ketika hendak berangkat Aku baru teringat bahwa hari itu harus
membawa benang dan jarum jahit. Setiap siswa harus membawanya untuk keperluan
mata pelajaran kesenian atau muatan lokal saat itu. Karena tergesa-gesa,
akhirnya Aku langsung saja membawa sebuah kempu atau wadah dari bekas minyak
rambut yang biasanya menjadi tempat peralatan menjahit ine’/ibuku.
Pagi itu Aku tiba di sekolah yang saat itu
masih bernama SDN 019 Perigi Kampung Semuntai dengan selamat dan tanpa
terlambat. Saat mata pelajaran muatan lokal dimulai, semua siswa mengeluarkan
peralatan (benang+jarum) masing-masing. Dan sepertinya hanya saya yang membawa peralatan paling lengkap. Dan ternyata
kempu yang ku letakkan diatas meja itu membuat penasaran seorang Guru yang
sedang berdiri didekat pintu kelas. Beliau kemudian menghampiri sembari
memegang, membuka dan memperhatikan isi kempu yang ku bawa.
“Ibu mu penjahit yah?” Tanya beliau.
“Ibu mu penjahit yah?” Tanya beliau.
kalau anak-anak zaman sekarang
pasti jawabnya, “iya kok tahu?”. Dan kemudian berlanjut dengan percakapan
gombal-gombalan itu.. -_-
“Bukan
penjahit sih Pak, tapi kadang memang sering menjahit sekedar untuk keperluan
sendiri” Terangku.
Ternyata Beliau bertanya demikian
karena melihat lilin yang ada didalam kempu tersebut. Beliau kemudian
melanjutkan bahwa biasanya memang pernah melihat perlengkapan menjahit yang
berguna untuk mengeraskan benang dan bahannya hampir seperti lilin. Namun bukan
lilin seperti yang dipakai seperti sekarang.
Dari
penjelasan itu Aku menangkap kemungkinan yang dimaksud Beliau adalah “Kelindan”.
Biasanya ine’/ibu ku memang selalu melengkapi isi kempu itu dengan kelindan,
namun pada saat itu ternyata klindan yang dimaksud hilang entah kemana. Jadi ibuku
berinisiatif mengguanakan lilin biasa, walaupun hasilnya tak sesempurna
penggunaan kelindan yang asli.
Kelindan terbuat dari sarang lebah madu
Kelindan
terbuat
dari sarang lebah madu yang sudah tak digunakan. Sarang madu yang sudah
tak memiliki madu ini biasanya disebut dengan “Pontis” biasanya bisa
dibuat
lilin dan kelindan. Kelindan sangat berguna untuk mengeraskan benang
agar benar
tak mudah kusut. Selain itu benang yang sudah dikelindan akan mudah
untuk
dimasukkan kedalam lubang jarum jahit. Cara menggunakan kelindan pun
sangat lah mudah. Benang yang ingin kita gunakan tinggal
digesek-gesekkan ke permukaan kelindan, maka benang akan berubah menjadi
keras.
Kelindan dan benang jahit
Cara menggunakan kelindan agar benang menjadi keras dan mudah untuk dimasukkan ke lubang jarum
Benang yang belum di kelindan
Benang yang sudah di kelindan, benang menjadi sedikit kaku dan mengeras sehingga tidak mudah kusut
Kegiatan
mengunakan kelindan untuk mengeraskan benang tersebut disebut dengan
"ngelindan". Melihat dari kegunaannya, maka tak heran jika orang Paser
selalu memiliki kelindan dalam kempu/wadah peralatan jahit menjahit
mereka.
Tabe....
mak ku keo ene des ene, tp mapos aut..hehe uda ifat
ReplyDeleteBobooooohh,, moko yo kenemapos... hahaha... poyo aut tepondo meto salai wani san.
Deletewow, baru tahu saya. ilmu jadi bertambah nih,
ReplyDelete