Setitik Kisah Serba-Serbi di Teluk Balikpapan
Teluk adalah tubuh perairan yang menjorok ke daratan dan dibatasi oleh daratan pada ketiga sisinya. Teluk Balikpapan adalah perairan yang memisahkan kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara. Teluk Balikpapan terletak di barat selat Makassar. Teluk Balikpapan yang berbatasan beberapa daerah, antara lain;
Sebelah Utara ; Kota Balikpapan
Sebelah Selatan ; Penajam
Sebelah Barat ; Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara
Sebelah Timur ; Selat Makassar
Ada empat cara bagi masyarakat umum untuk kita bisa menikmati segala keindahan dan keunikan teluk Balikpapan ini. Pertama, kita bisa mengarungi teluk ini dengan naik kapal penyebrangan Ferry. Kedua, dengan menggunakan Speedboat atau sering disebutan warga lokal dengan sepit. Ketiga, menggunakan kapal tradisonal yang disebut kelotok. Keempat yaitu dengan cara Berenang, hehehehe...... jika mampu.
Kapal ferry
Pertama-tama kita akan mengambil cara pertama, yaitu menggunakan kapal ferry dengan rute dari penajam. Setelah sampai dipenajam aku langsung menuju loket penjualan tiket kapal. Setelah mendapatkan tiket yang hanya berlaku sekali menyebrang itu kita langsung menuju jembatan dermaga kapal ferry. Saat kapal ferry telah siap menaikkan penumpangnya, akan ada petugas yang akan meminta tiket kita dan setelah itu kita dipersilahkan untuk masuk kelambung kapal.
Okeh, jangan lupa parkir yang baik kendaraan kita. Untuk parkir kendaraan sepeda motor wajib menggunakan standart tengah agar kendaraan tidak mudah oleh saat kapal berlayar nanti.
(Kapal ferry sedang merapat di dermaga Penajam)
(Suasana kapal ferry yang sedang mengeluarkan kendaraan di pelabuhan Penajam)
(semua kendaraan telah keluar dari kapal ferry)
Sebenarnya terkadang kita sedikit merasa jengah saat mennggu kapal-kapal ferry selesai mengeluarkan kendaraan-kendaraan dari lambung kapal. Akan ada jeda panjang yang membuat kita merasakan wantu menunggu yang lama dan membosankan.Ditambah lagi hawa panas terik matahari khas kalimantan yang sangat membakar para antrian. Namun lambat laun pihak yang berwenang akhirnya menambah jembatan pelabuhan menjadi dua bagian dan pada akhir tahun 2013 jembatan pelabuhan disampingnya sudah bisa digunakan.Pada jembatan pelabuhan yang lama pun akhirnya dibuatkan atap untuk pengantri kendaraan roda dua.
(Pembanguan jembatan dermaga baru di Penajam tahun 2013)
(Petugas dermaga sedang menanti kapal ferry merapat)
(Dermaga baru dalam proses pembangunan)
(Jalur antrian kendaraan roda dua pelabuhan ferry penajam *https://www.facebook.com/park.shung*)
Setelah memarkirkan kendaraan dengan baik maka kita akan menuju tempat penumpang yang berada dilantai tingkat dua kapal. Disini masing-masing kapal ferry tentunya punya kualitas fasilitas masing-masing. Terkadang ada kapal ferry yang bangkunya empuk seperti sofa namun ada juga yang keras bagai duduk dibilah papan kayu keras.
(Setelah parkir dengan benar lanjut ketempat penumpang diatas)
Diruang penumpang kapal ferry kita bisa beristirahat sejenak sembari menanti kapal ferry sampai di pelabuhan ferry Kariangau Balikpapan. Untuk menyeberangi teluk Balikpapan dengan kapal ferry biasanya membutuhkan waktu satu jam setengah bahkan lebih, bahkan aku pernah mengalami hampir sampai empat jam. Semuanya dipengaruhi oleh laju kapal dan aktivitas bongkar-muat di dermaga. Namun saat ini penambahan jumlah dermaga sudah sedikit mengatasi masalah tadi, jadi bisa sedikit lebih cepat.
Didalam kapal ferry kita bisa tidur, nonton televisi bareng, makan, sholat, dan kita terkadang akan menyaksikan kegiatan salesman yang sedang memperagakan beberapa barang dagangan mereka diruang penumpang, serta yang tak kalah mengasyikan adalah kita juga bisa santai menikmati/melihat berbagai aktivitas yang ada di teluk balikpapan.
(Bangku tempat duduk didalam ruang penumpang *G+ Fadli Kien Alpaser*)
Dari atas kapal ferry ini kita bisa melihat aktivitas beberapa nelayan yang sedang menjaring ikan, melihat kapal ferry yang lainnya, melihat kapal tradisional klotok, speedboat dan tentunya kapal-kapal besar milik perusahaan yang berada disekitar teluk Balikpapan.
(Kapal-kapal perusahaan)
(Kapal tongkang/ ponton dengan latar belakang kilang minyak Balikpapan)
(Kapal tongkang/ponton yang sedang berisi muatan kayu)
(Kapal penumpang karyawan salah satu perusahaan)
(Kapal tongkang/ ponton dengan latar belakang kilang minyak Balikpapan)
(Kapal tongkang/ponton yang sedang berisi muatan kayu)
(Kapal penumpang karyawan salah satu perusahaan)
Denyut aktivitas di teluk Balikpapan ini memang sangat padat, terlihat banyak sekali kapal-kapal kecil sampai keukuran sedang disini. Dan di kejauhan di luar teluk juga terlihat kapal-kapal yang berukuran jumbo. Terkadang ada juga yang terlihat melintas masuk ke teluk menuju ke sebuah perusahaan tambang batu bara di agak hulu teluk. Jika disaat padat penumpang, pasti jumlah kapal ferry juga menyesuaikan. Hal ini kadang membuat banyak kapal-kapal ferry yang terkatung-katung diperairan teluk ini.
Jika kita menjadi salah satu penumpang yang kurang beruntung di salah satu kapal ferry yang terkatung-katung itu pasti akan merasakan sensasi yang sangat luar biasa,... hahahahah luar biasa menjengkelkan.
Rasanya sangat buruk, isi perut seperti diaduk-aduk, kepala dihantuk-hantuk. Apalagi jika keadaan gelombang sedang besar, tentu menjadi bonus tersendiri yang membuat perut semaikn mual.
Jika kita menjadi salah satu penumpang yang kurang beruntung di salah satu kapal ferry yang terkatung-katung itu pasti akan merasakan sensasi yang sangat luar biasa,... hahahahah luar biasa menjengkelkan.
Rasanya sangat buruk, isi perut seperti diaduk-aduk, kepala dihantuk-hantuk. Apalagi jika keadaan gelombang sedang besar, tentu menjadi bonus tersendiri yang membuat perut semaikn mual.
(Kapal ferry yang sedang memuat kendaraan tangki minyak pertamina)
(Kapal ferry yang sedang terkatung-katung menanti giliran untuk bersandar)
Semakin jauh pelayaran kita dari Penajam tadi kini kita akan masuk sebuah muara sungai untuk menuju pelabuhan ferry kariangau Balikpapan. Disini pun pemandangan semakin menarik, suasana hutan mangrove dapat kita lihat disini walaupun terselip beberapa dermaga perusahaan. Ditepi perairan yang merupakan hutan mangrove tersebut kita bisa melihat nelayan yang sedang menangkap ikan menggunakan jaring, dan jika sedang beruntung terkadang kita masih bisa melihat satwa primata khas kalimantan dipepohonan hutan mangrove tersebut.
( Hutan mangrove ditepi perairan yang letaknya tak jauh dari dermaga kariangau)
( Menanti kapal ferry bersandar di dermaga Kariangau)
( Dermaga kapal ferry Kariangau Balikpapan)
( Dermaga pelabuhan kapal ferry Kariangau, Balikpapan)
( Seseorang di dermaga Kariangau sedang memperhatikan kapal yang sedang membawa mobil tambang)
Speed boat atau sepit
Selanjutnya kita akan mencoba menikmati teluk Balikpapan dengan menggunakan speedboat atau sepit. Menggunakan speedboat adalah alternatif penyebrangan yang sangat cepat namun dengan harga yang sesuai juga dengan kecepatannya. hehehe.. tapi ngak cepat-cepat amat juga harganya, ya masih bersahabatlah dengan dompet.
( Speed boat alias sepit *https://www.facebook.com/Daybug*)
( Speed boat sedang parkir hehehe...)
Jika ingin naik speed boat dipenajam, terlebih dahulu kita menuju dermaga speedboat yang tak jauh dari pelabuhan kapal ferry. Letaknya berada diantara dermaga kapal ferry dan dermaga kapal tradisional klotok. Berbeda jika di Balikpapan, letak dermaga speedboat berda di kampung baru berdekatan dengan dermaga klotok tetapi sangat jauh dari pelabuhan kapal ferry yang berada di kariangau.
Menggunakan transportasi speed boat ini sudah pasti kita tak menjumpai fasilitas nonton tv bareng, makanan dan lain-lainnya seperti kapal ferry, hehe.... . tapi nilai plusnya adalah perjalanan menyebrangi teluk Balikapapan sangat cepat dan kita juga masih bisa untuk tak melewatkan mengamati segala kegiatan yang ada diperairan teluk Balikpapan. Aku pribadi sebenarnya sewaktu kecil (kanak-kanak) sangat takut naik naik sepit atau speed boat ini. Hehehe...,, cemen banget malah pake acara nangis-nangis berontak segala. Kayanya jiwa-jiwa bajak laut jack sparrow pada diriku belum muncul saat itu. Semakin besar gelombang yang menerpa badan speed boat itu maka semakin keras juga tangisku, hampir kalah tuh suara mesin speed boat. Beruntungnya aku punya seorang ema' yang sangat sabar menenangkan aku dan karena kecepatan speed boat yang superior membuat semuanya tersa cepat berlalu dan kami sampai di pelabuhan speed boat kampung baru Balikpapan.
(Speed boat sedang melaju kencang)
Kapal tradisonal kelotok
Setelah membahas kedua cara penyeberangan di teluk Balikpapan, kini kita beralih pada cara yang ketiga yaitu dengan kapal tradisional kelotok. Pada awalnya sebelum aku pernah naik kelotok, aku pernah punya pikiran bahwa kelotok itu adalah alat transportasi bagi masyarakat yang kurang mampu untuk naik speedboat dan kapal ferry. Hal ini dikarenakan harga tiket kelotok yang paling murah diantara yang lain, namun pemikiranku ini salah besar. Mengapa demikian ? ingin tau jawabannya ?,,,, Okeh teruslah membaca.
( Kelotok)
Kelotok adalah kapal kecil yang terbuat dari kayu dan digerakkan oleh mesin diesel. Selain mengangkut penumpang manusia dan barang, kelotok juga sanggup membawa kendaraan roda dua. Karena dapat membawa kendaraan roda dua itulah kelotok biasanya menjadi alternatif lain bagi mereka yang mau menyeberang dengan membawa kendaraan mereka tapi ogah berlama-lamaan seperti naik kapal ferry.
Untuk dapat menyeberang menggunakan kelotok, pertama-tama kita membeli tiket ditempat penjual tiket yang terlihat sangat sederhana. Lalu kita menuju kapal kelotok yang bernomor sama dengan tiket yang kita pegang, kemudian naiklah ke kapal kelotok dengan hati-hati karena bilatak hati-hati nanti kau tercebur dan merasakan asinnya air teluk Balikpapan hehehe,,...
( Pelabuhan kapal kelotok Penajam)
Setelah semua penumpang naik maka tak lama kemudian kelotok segera berangkat. Menyeberang menggunakan kelotok memang lebih cepat dari kapal ferry, namun juga tak secepat speed boat. Dengan keadaan seperti itu sangat pas untuk bersantai sejenak sembari melihat-lihat bebagai aktivitas yang ada di teluk Balikpapan.
( Okeh... berngakat dulu gan...)
( Rumah penduduk ditepi perairan di penajam)
( Semakin jauh meninggalkan penajam)
( Bagian belakang kelotok)
( Kendaraan roda dua yang diangkut oleh kelotok)
( Bagian depan kelotok kosong karena tak ada penumpang yang bermotor)
(Rumah penduduk diatas air di penajam, kalo ngak salah ini tempat jualan BBM)
(Kalo tempat didepan sudah penuh, dibelakang juga oke gan )
(Tempat penumpang di kelotok bagian tengah depan)
(Tempat penumpang kaga kepanasan dan kehujanan gan, hanya tempias aja sih dari ombak)
( Nahh...!!! Kalo satu kelotok dengan penumpang yang seperti ini, kayanya yang lain disuruh lompat nyebur aja deh kaya gan. Soalnya kelotoknya dah serasa mereka yang punya, yang lain jadi pelampung wkwkwk...)
(Di pinggir kelotok)
(Dari kelotok kita bisa lihat kapal-kapal perusahaan yang ada di perairan teluk)
( Macam-macam dah bentuk kapalnya)
( Bisa melihat kapal ferry yang lelet gerakannya)
(Jatuh terpleset dikelotok dan lihat banyak orang itu......)
(Awan mendung mulai menyelimuti teluk Balikpapan)
(Makin gelap dan jauh disana sudah mulai turun hujan)
Bagi yang punya motor disayang-sayang lebih daripada pacarnya juga harus berhati-hati jika ingin memilih kelotok sebagi moda transportasi penyeberangan. Karena untuk diketahui, saat memindahkan kendaraan dari dermaga keatas badan kelotok terjadi sesuatu yang sangat menyeramkan bagi mereka yang sangat menyayangi motornya ketimbang pacarnya itu. Motor akan diangkat oleh beberapa orang yang menjadi buruh dermaga dan kemudian velg ban motor diikat dengan tali yang terkadang bisa mengelupaskan cat di velg motor anda. Selain itu, proses pengangkatan motor dari dermaga keatas kelotok kadang terjadi kecelakaan kecil seperti fiber/cover body bagian bawah yang pecah akibat terbentur dengan dermaga. Namun itu semua tidak selalu terjadi, hanya ketika anda kurang beruntung saja,, hehehe -__- *padahal motor ane juga pernah pecah fiber bawahnya.
Melihat para buruh dermaga yang mengangkat motor-motor itu memang sedikit ngeri, takutnya motor nyemplung aja ke laut, kan ngak ada asuransi sama sekali dari pihak penyedia jasa angkutan kelotok. Tapi disisi lain kelotok inilah salah satu pilihan agar bisa membawa motor dan sampai lebih cepat ketimbang naik kapal ferry. Jika keadaan air sedang pasang, para buruh namapk tak begitu sulit menaikkan motor ke kelotok, hal ini dikarenakan ujung depan kelotok sejajar dengan lantai dermaga karena permukaan air yang naik.
Harga tiket yang murah juga menjadi daya tarik tersendiri memilih kelotok, tapi setelah beberapa kesempatan bisa ikut kelotok terkadang para buruh meminta upah tersendiri dari para penumpang , di penajam dan kampung baru sama saja. kata mereka sih seadanya saja alias suka rela. Tapi nampak malah kebanyakan "sukanya" pada mereka (buruh) dan kita diharuskan "relanya". Apalagi jika menjelang lebaran idul fitry tuh, malah sudah ditentukan sekian sama mereka ongkos bongkar muatnya, kata mereka "kasian bos, buat THR kita ne". Wah....wah bisa ngasih THR orang dah aku ne, hehe.. Tapi jika dihitung-hitung malah jadi lebih mahal naik kelotok ketimbang naik kapal ferry padahal di kapal ferry kita ada asuransinya. Hal ini dihitung jika kita membawa motor loh, jika kita hanya bawa badan saja sudah pasti tidak ada biaya bongkar muat dari para buruh, jadi tetap saja dikatakan murah. Namun apaun dan bagaimanapun itu, hal tersebut adalah usaha mereka untuk bisa mencukupi kebutuhan hidup mereka. untuk mendapatkan uang mereka telah bekerja bukan dengan asal meminta....Tapi dari beberapa penumpang sudah pasti ada yang sengaja memilih kelotok agar biaya lebih murah dan terkadang mereka hanya memiliki uang yang pas-pasan untuk biaya kelotok tidak untuk buruh yang dibayar dua kali (dikampung baru dan penajam). contohnya saja mereka para pelajar atau mahasiswa yang memilih kelotok dengan biaya mudik pas- pasan ke kampong.
Kan ngak lucu kalo belum sampe rumah motor malah habis bensin dan ngak ada lagi uang buat beli bensin, hehehe.... paksa cari air, bukan buat motor tapi buat jaga-jaga kalo kita lelah kehausan gara-gara dorong motor.. -_-
Melihat dari beberapa keadaan yang terkadang ditemui ketika menggunakan kapal tradisional kelotok tersebutlah aku kemudian membuang jauh-jauh pikiran awalku tentang "kelotok itu adalah alat transportasi bagi masyarakat yang kurang mampu". Ternyata terkadang ang yang dikeluarkan untuk menyeberang menggunakan kelotok bisa lebih mahal daripada naik kapal ferry, dan para penumpang yang menggunakan kelotok memiliki alasan masing-masing mengapa mereka memilih moda transportasi tersebut, ada yang beralasan agar lebih cepat dengan masih membawa motor, ada yang memilih karena murah, dan ada yang hanya sekedar ingin merasakan sensasi bagaimana rasa naik kelotok, dan bnyak lagi yang lainnya.
(Pelabuhan kelotok di kampung baru Balikpapan)
(Motor-motor diatas kelotok sebelum diangkat keatas dermaga)
(Proses pengangkatan motor dari kelotok ke atas dermaga)
(Proses menurunkan motor dari dermaga menuju ke kelotok)
(Penumpang lanjut usia yang dibantu oleh seseorang saat hendak naik kelotok)
(Kelotok saat senja hari di kampung baru Balikpapan)
Nah itulah beberapa kisah menggunakan transortasi penyeberangan yang ada di teluk Balikpapan. Walaupun masih tak lengkap, setidaknya sudah mewakili beberapa cerita yang sering dijumpai saat menyeberagi teluk Balikpapan. Oopssss,,,,, ada yang terlupa ya cara yang terakhir. cara terakhir tadi sebutkan dengan cara Berenang ya. Hehehehe.... ya dicoba saja jika mampu, soalnya pada HUT Kab Penajam Paser Utara yang ke- 12 tahun 2014 ada tu lomba berenang melintasi teluk Balikpapan ini. Kontestannya sudah bertarap nasional lagi.
Tambahan
Pesona Teluk Balikpapan memang sudah sepantasnya kita jaga bersama. Selain aset bagi para nelayan yang mencari ikan, juga menjadi sangat penting bagi semua penopang aktivitas yang ada diperairan tersebut. sudah selayaknya kita tidak membuang sembarangan ke teluk Balikpapan. Seperti yang dilansirkan oleh "ANTARA News" (http://www.rotanindonesia.org) ; mengatakan bahwa diteluk Balikpapan masih terdapat duyung (Dugon dugon). namun Saat ini duyung di Teluk Balikpapan dalam kondisi terancam. Ancaman utama adalah hilangnya padang lamun yang merupakan pakan utama duyung. Lamun menghilang karena sedimentasi dan polusi kimia.
seperti diketahui bahwa pada tahun 1996 telah diusulkan bahwa dugong telah punah di Kalimantan. Tapi empat tahun kemudian, pada tahun 2000 ditemukan kembali oleh Yayasan RASI (Rare Aquatic Species Indonesia) di Teluk Balikpapan.
Ilmuwan dari Universitas Bohemia Republik Chehnya itu menjelaskan bahwa sering orang salah persepsi terhadap satwa langka itu sehingga disebut sebagai "ikan". Padahal duyung adalah termasuk mamalia, yakni bernafas di udara dan induk menyusui anaknya.
"Namun, satwa ini tidak sama dengan jenis lumba-lumba. Anatomi duyung lebih mirip dengan gajah. Berbeda dengan lumba-lumba, duyung tidak memakan ikan. Binatang ini adalah jenis herbivora yang memakan rumput laut di padang lamun, hal ini yang membuat Duyung terancam di Teluk Balikpapan," katanya.
Disinyalir Lamun menghilang di Teluk Balikpapan diduga akibat terjadinya sedimentasi dan polusi kimia. "Salah satu sumbernya adalah perkebunan sawit, misalnya perkebunan PT Agro Indomas di Kelurahan Pemaluan dan Sepaku (kabupaten PPU),
Perusahan tersebut telah menanam sawit di sepanjang pesisir dan tepian sungai dan anak sungai, padahal sesuai peraturan di Indonesia tindakan perusahaan itu adalah ilegal menanam sawit di zona penyangga di sepanjang pantai dan tepi sungai.
"Setelah pembukaan pinggiran sungai terjadi, kondisi air di Sungai Sepaku dan Pemaluan berubah warna dari coklat kehijauan menjadi kuning, hal yang dapat dilihat bahkan dari citra satelit! Perkabunan sawit dan HTI kayu akasia (misalnya oleh PT ITCI Hitani Manunggal di Ulu Sungai Pemaluan dan Sepaku) juga merupakan sumber limbah herbisida," kata dia.
Padahal, kenyataanya limbah tersebut tidak saja meracuni air yang merusak padang lamun namun berdampak buruk bagi manusia.
Ia menambahkan bahwa salah satu sumber sedimen dan polutan kimia adalah pengembangan industri, khususnya di sepanjang pesisir Kariangau yang memang dialokasikan. Merkuri dari limbah industri tidak hanya menumpuk di ikan yang dimakan oleh masyarakat, tetapi juga di rumput laut, yang dimakan oleh dugong tersebut.
(Duyung , Dugon dugon *kaltim.antaranews.com)
Entah jenis binatang apa yang terkadang juga terlihat di teluk Balikpapan ini, biasanya menjelang sore saat kami sedang terkatung-katung dalam kapal ferry saat hendak merapat ke pelabuhan ferry Penajam. Seorang kawanku berkata itu lumba-lumba, karena binatang yang dikira lumba-lumba itu sedang berenang dengan sesekali muncul di permukaan dekat dengan kapal ferry yang kami tumpangi. Ya,, jangan sampai lah teluk Balikpapan ini sampai tercemar lebih berat lagi, karena bukan tidak mungkin jika lingkungan teluk kotor maka kita tak akan melihat lagi yang dikatakan seperti lumba-lumba tersebut di teluk Balikpapan.
(Sampah yang terlihat di teluk Balikpapan)
"Jaga lingkunganmu untuk tetap menjaga Hidupmu"
*Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste / menyebar-luaskan artikel ini, namun Anda harus menyertakan link hidup dari artikel ini sebagai sumbernya. Mohon kerjasamanya dalam sedikit menghargai hasil kerja keras dan karya dari Penulis.
Tabe....
*Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste / menyebar-luaskan artikel ini, namun Anda harus menyertakan link hidup dari artikel ini sebagai sumbernya. Mohon kerjasamanya dalam sedikit menghargai hasil kerja keras dan karya dari Penulis.
Tabe....
Mantap Gan
ReplyDelete