Dempo' duyan adalah penyebutan orang
Paser pada panganan tradisional yang terbuat dari buah durian. Dempo'
Duyan tersebut adalah salah satu cara pengawetan bahan makanan dari
daging buah durian yang bisa di sebut Lempok Durian di daerah tertentu,
seperti Palembang, Bengkulu dan juga di Pontianak Kalimantan Barat.
Pembuatan
Dempo' duyan ini dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Paser
dengan teknologi yang sangat sederhana. Dempo duyan ini bisanya dibuat
dalam rangka mengatasi jumlah buah durian yang melimpah disaat musim
durian tiba. uniknya musim buah durian ini bukan berasal dari kebun yang
sengaja ditanam warga masyarakat melainkan durian-durian hutan yang
banyak tumbuh di dalaam hutan-hutan Paser. namun tidak menutup
kemungkinan juga ada durian yang berasal dari tanaman sendiri.
Durian dari Hutan
Tradisi setiap tahun di daerah Paser
adalah disaat musim buah durian tiba, berbondong-bondong orang Paser
berburu buah kedalam hutan. berburu atau mencari buah ini biasanya
disebut "Sebua". Tradisi ini memang sudah ada sejak dahulu kala,
kehidupan orang Paser yang selalu dekat dengan alam ini membuat mereka
selalu menjaga keberadaan hutan yang banyak menyimpan sumber kehidupan
bagi mereka *(walau kini makin terancam oleh perkebunan sawit dan
tambang).
Saat sebua tersebut
biasanya mereka menempuh jarak perjalanan yang sangat jauh, terlebih
sekaran hutan semakin jauh dari pemukiman. Berjalan kaki yang jauh dan
melelahkan tersebut memaksa mereka membuat bipak atau pondok didekat
pohon durian yang mereka jaga. karena tidak memungkinkan untuk
pulang-pergi dan faktor lain adalah pohon buah harus tetap dijaga karena
intensitas buah jatuh semakin sering dan harus dikumpulkan. Pembuatan
pondok atau bipak bisanya menggunakan bahan-bahan dari alam
disekitarnya, namun kini sedikit lebih dimudahkan seperti pada atap yang
bisa menggunakan plasti terpal yang sengaja dibawa dari rumah.
penggunaan atap terpal ini dimaksud agar lebih mudah membuat
pondok/bipak, selain itu daya tahannya terhadap cuaca ekstream (hujan
lebat) juga dapat diandalkan.
Pada fase buah durian yang sering jatuh tersebut disebut oleh orang Paser sebagai "Desung Rnne". Pas desung rnne ini buah durian melimpah ruah, bahkan sankin melimpahnya banyak dari mereka yang Sebua menyerah membawa hasil sebua mereka. melihat hal ini kemudian muncul alternatif mengatasi masalah tersebut. salah satunya adalah dibuatnya dempo' duyan ini.
Sejak dahulu orang paser juga
mahir dalam hal penjelajah hutan. Tak berbeda dengan orang-orang dayak
lain di pulau kalimantan. selain menjelajah hutan untuk sebua, orang
paser juga menjelajah hutan untuk berburu, mencari rotan dan lain
sebagainya.
Pada
saat sebua biasanya tidak melulu berharap pada satu pohon yang berada
didekat pondok mereka, melainkan tetap memperluaskan wilayah
penjelajahan pohon buah yang lainnya yang tak tak jauh dari pondokan.
dalm hal membawa hasil sebua biasanya orang Paser menggunakan "Brangka"
yaitu sejenis ransel/Backpack yang terbuat dari anyaman sejenis rotan
dan ditambah kayu pipih/papan sebagai pelindung punggung penggunanya.
Brangka Paser
Selain itu juga ada cara lain dalam
membawa hasil sebua yang sering dilakukan, diantaranya dengan mengupas
semua buah durian dan hanya mengambil daging buahnya saja, kemudian
dimasukkan dalam wadah plastik yang higenis tentunya,dengan begitu
barang bawaan jauh lebih efisien. cara lainnya adalah dengan memotong
duri-duri durian tersebut, hal ini dilakukan agar buah durian budah
dibawa dan tak terganggu oleh durinya, perlakuan ini biasanya dilakukan
karen ada sebagian orang yang meresa lebih enak menikmati durian yang
belum terbuka dari kulitnya dan tentunya tak suka durinya,
hehehe.......
Proses pembungan duri pada kulit
Baiklah,......
sekarang kita kembali pada pembuatan dempo' duyan tadi. Pembuatan
dempo' duyan ini biasanya dilakukan dirumah namun banyak juga yang
melakukannya di pondok/bipak dekat pohon durian. Pembuatan di pondok
biasanya jauh lebih mengasyikan, karena proses pembuatannya dilakukan
disela-sela sambil menanti jatuhnya buah durian.
Proses pemisahan daging buah durian dari bijinya yang di lakukan di pondok/bipak
Sekitar pohon durian
Cara pembuatan dempo' duyan ;
Pertama-tama kita ambil buah duriannya lalu buka kulitnya dan ambil daging buahnya.
Kemudian pisahkan biji dengan daging buah, buang bijinya dan daging buahnya lansung di taruh kedalam wajan/sogon.
Lalu masak daging buah durian di
atas bara api, pada proses ini butuh pengorbanan kesabaran tingkat
tinggi. Dengan ditemani panas bara api kita harus tetap
mengaduk/membolak balik daging buah durian tersebut.
Untuk
mengaduk/membolak-baliknya menggunankan "Serong". Serong adalah alat
pengaduk semacam sendok/centong yang terbuat dari kayu yang ukurannya
lebih panjang.
Proses pemasakan daging buah durian
Bahan yang ada di wajan/sogon diaduk terus menerus, Api jangan terlalu besar, yang sedang-sedang saja.
Setelah
kadar air sudah hilang dan tekstur hingga warna daging durian sudah
berubah atau bila daging durian sudah tidak lengket di pengadukan, maka
adonan sudah siap diangkat. Maka sudah jadilah Dempo'
duyan............
Dempo' duyan yang sudah matang
Perbedaan dempo' duyan paser ini
dengan lempok/ dodol durian lain yang sering dikenal orang adalah dalam
proses pemasakannya tidak menambahkan bahan lain apapun, seperti gula
dan garam. Jadi rasanya pun sangat khas dan berbeda dari lempok/dodol
durian lainnya. ...Manttttaaaaaaabbbbbbb...
*) Tambahan: Pembuatan dempo' ini
juga bisa diterapkn pada buah layung atau lahung. segala proses
pembuatannya tidak ada perbedaan, hanya berbeda rasa dan namanya saja.
Untuk dempo' yang terbuat dari buah layung/lahung, orang Paser menyebutnya "Dempo' Layung".
*)sumber photo: - Romi Ene Bute
- Agus Medi
- Roby
- Samonara Putra
- Tedy Tiengen
*Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste / menyebar-luaskan artikel ini, namun Anda harus menyertakan link hidup dari artikel ini sebagai sumbernya. Mohon kerjasamanya dalam sedikit menghargai hasil kerja keras dan karya dari Penulis.
Tabe....
- Roby
- Samonara Putra
- Tedy Tiengen
*Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste / menyebar-luaskan artikel ini, namun Anda harus menyertakan link hidup dari artikel ini sebagai sumbernya. Mohon kerjasamanya dalam sedikit menghargai hasil kerja keras dan karya dari Penulis.
Tabe....