Seminggu yang lalu aku menyempatkan diri ke air terjun Pinang seribu Samarinda. Kebetulan hari itu aku baru saja pulang dari Tenggarong dan sampai di Samarinda sekitar pukul 15.05, ya... mumpung belum terlalu sore jadi aku sempatkan untuk menuju air terjun tersebut.
Setelah sampai di TKP, kesan pertamaku adalah sangat menarik ketika melihat sarana yang dibangun disekitar air terjun tersebut. Beberapa pondok-pondok kecil tempat istirahat yang dibuat sangat etnic kalimantan, tepi aliran airnya pun sudah di tata sedemikian rupa serta beberapa wahana permainan outboand. Hanya saja saat itu debit air terjunnya kecil sekali, jadi lebih nampak aliran air buat whudu saja. sebelumnya aku sempat mencari tahu info air terjun pinang seribu ini melalui google, hingga aku berjumpa pada sebuah blog yang memberi tips jika ingin datang ke tempat ini minimal semalam sebelumnya harus ada turun hujan yang lebat, kemungkinan debit airnya akan besar. sedangkan aku ketempat itu kemarinnya hujan lebat sekali mengguyur Samarinda namun rupanya airnya sudah habis pada malamnya menuju Jl. Pramuka.....hehehe,.. *jurus so' tahu keluar*.
Menenangkan sejenak letih raga dan pikiran sembari mengamati lingkungan air terjun tersebut aku jadi teringat kampung halaman di Paser. Seandainya air terjun di kampungku itu mendapat perhatian yang lebih baik dan setidaknya dibuat sarana seperti ini pasti jadi tempat favorit untuk dikunjungi diakhir pekan maupun saat hari libur lainnya.
Baiklah... mari kita sejenak pergi menuju kampung aku untuk melihat air terjun tersebut. Jika perjalanan dari samarinda, kita akan menempuhi rute perjalanan menuju kota Balikpapan terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan menyeberangi teluk Balikpapan menuju Penajam Paser Utara. Terserah seih mau nyebrangnya pake kapal ferry dari pelabuaha kariangau atau speedboat dan kelotong di kampung baru, jika berminat berenang juga ngak papa... hehehe..., biar greget.
Dari penajam kita akan melanjutkan jalan darat hingga melewati perbatasan antara kabupaten Penajam Paser Utara dan kabupaten Paser. saat melewati perbatasan itu berarti anda sudah berada di daerah toritorial Kab. Paser yaitu kecamatan Long kali. dari kecamatan long kali perjalanan terus dilanjutkan hingga melewati kecamatan long ikis, simpang pait, dan kemudian berjumpa dengan jembatan sungai Lembok.
neh fotonya;
Nah..... setelah meleati jembatan tersebut anda sudah masuk daerah Perigi atau jl. Pangeran Panji. tak jauh dari jembatan tersebut anda akan menjumpai jalan simpangan yang mengarah ke kanan. disitulah jalan masuk utama menuju air terjun yang dinamakan "DOYAM GERIGU" kalo ditranslet ke bahasa NKRI sih "Air terjun gemuruh".
BRrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr,........................., airnya sudah tentu dingin dan segar karena hutan disekitarnya masih sangat alami. Tak ada pertambangan dan kebun sawit di area air terjun tersebut. semoga saja kedepannya wilayah ini masih aman dari ekspansi perluasan perkebunan kelapa sawit dan pertambangan.
Ada pendapat dari teman-teman yang pernah datang ketempat ini dan mengatakan air terjunnya tidak tinggi. He.., namun pendapat pribadiku mengatakan bahwa dalam menikmati sebuah air terjun tak melulu soal ketinggian curahan air yang jatuh, melainkan hal lain yang bisa kita rasakan berbeda dari tempat yang lain. hal lain itu bisa diwakilkan oleh suasana lingkungan tempat tersebut, seperti kondisi hutan, air, udara, dan hal-hal lain yang bisa menciptakan kesenangan dan kedamaian saat mengunjunginya.
Tempat ini masih sangat alami, jadi semua sarana dan prasarana pendukung belum dibuat. Hanya bisa membanyangkan apabila tempat ini dibuat seperti air terjun Pinang seribu Samarinda, tentu sangat mengasikkan. arena outboand yang lebih menantang, seperti flying fox dari tempat yang lebih tinggi juga sangat bisa dibuat ditempat ini karena bentuk bukit-bukit disisi aliran sungai sangat mendukung untuk hal itu.
Selain bisa menikmati kucuran air tejun, ditempat ini kita akan menjumpai berbagai pohon buah-buahan yang selalu berbuah pada musimnya, seperti buah letan, durian, Lahung, dan lain sebagainya. Namun menurut informasi yang beredar, tempat ini juga merupakan habitat dari beruang madu. Banyak para pemburu (kijang, kancil, babi hutan) yang sering melihat keberadaan hewan berbulu hitam tersebut di hilir tempat itu.
******************======================>
Bonus neh,...... he. bagi kalian yang sekedar suka mandi basah-basahan tapi terlalu kejauhan ber-adventure ke doyam Gerigu, di kampungku masih punya tempat pemandian alami dulunya sering dikunjungi, sekarang pun nampaknya masih banyak yang mengunjungi. Namanya
Bisa sambil nyuci motor tuh disitu, bahkan jika banyak pengunjungnya bakal bisa cuci mata juga ,... hehehe
Baiklah... mari kita sejenak pergi menuju kampung aku untuk melihat air terjun tersebut. Jika perjalanan dari samarinda, kita akan menempuhi rute perjalanan menuju kota Balikpapan terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan menyeberangi teluk Balikpapan menuju Penajam Paser Utara. Terserah seih mau nyebrangnya pake kapal ferry dari pelabuaha kariangau atau speedboat dan kelotong di kampung baru, jika berminat berenang juga ngak papa... hehehe..., biar greget.
Dari penajam kita akan melanjutkan jalan darat hingga melewati perbatasan antara kabupaten Penajam Paser Utara dan kabupaten Paser. saat melewati perbatasan itu berarti anda sudah berada di daerah toritorial Kab. Paser yaitu kecamatan Long kali. dari kecamatan long kali perjalanan terus dilanjutkan hingga melewati kecamatan long ikis, simpang pait, dan kemudian berjumpa dengan jembatan sungai Lembok.
neh fotonya;
Nah..... setelah meleati jembatan tersebut anda sudah masuk daerah Perigi atau jl. Pangeran Panji. tak jauh dari jembatan tersebut anda akan menjumpai jalan simpangan yang mengarah ke kanan. disitulah jalan masuk utama menuju air terjun yang dinamakan "DOYAM GERIGU" kalo ditranslet ke bahasa NKRI sih "Air terjun gemuruh".
BRrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr,........................., airnya sudah tentu dingin dan segar karena hutan disekitarnya masih sangat alami. Tak ada pertambangan dan kebun sawit di area air terjun tersebut. semoga saja kedepannya wilayah ini masih aman dari ekspansi perluasan perkebunan kelapa sawit dan pertambangan.
Tempat ini masih sangat alami, jadi semua sarana dan prasarana pendukung belum dibuat. Hanya bisa membanyangkan apabila tempat ini dibuat seperti air terjun Pinang seribu Samarinda, tentu sangat mengasikkan. arena outboand yang lebih menantang, seperti flying fox dari tempat yang lebih tinggi juga sangat bisa dibuat ditempat ini karena bentuk bukit-bukit disisi aliran sungai sangat mendukung untuk hal itu.
Selain bisa menikmati kucuran air tejun, ditempat ini kita akan menjumpai berbagai pohon buah-buahan yang selalu berbuah pada musimnya, seperti buah letan, durian, Lahung, dan lain sebagainya. Namun menurut informasi yang beredar, tempat ini juga merupakan habitat dari beruang madu. Banyak para pemburu (kijang, kancil, babi hutan) yang sering melihat keberadaan hewan berbulu hitam tersebut di hilir tempat itu.
******************======================>
Bonus neh,...... he. bagi kalian yang sekedar suka mandi basah-basahan tapi terlalu kejauhan ber-adventure ke doyam Gerigu, di kampungku masih punya tempat pemandian alami dulunya sering dikunjungi, sekarang pun nampaknya masih banyak yang mengunjungi. Namanya