Friday, January 9, 2015

Daun Ate Pari



Punya rambut tipis untuk sebagian orang memang membuat kepercayaan diri sedikit menurun. Entah karena factor genetik atau factor lainnya seperti tingka stres, hormon, penyakit yang sedang diderita dan lain sebagainya.
Beberapa kasus juga ada sebagian orang yang ingin rambutnya terlihat tubuh lebih subur, mungkin pasca potong rambut yang terlampau pendek dan lain sebagainya. Ada banyak cara dan metode untuk mempercepat tumbuh suburnya rabut dikepala, mulai dari penggunaan bahan-bahan herbal alamiah seperti lidah buaya(aloe vera), kemiri, seledri, cairan pada bongkol pisang tertentu, daun rambutan hingga bahan yang sudah berbentuk shampoo dan lain sebagainya.

Pada Suku Paser  terdapat satu jenis tanaman yang biasa digunakan sebagai bahan creambath pada rambut. Jenis tanaman ini bernama “Ate Pari”. Tanaman ini biasa hidup liar dihutan muda dan dalam lahan perkebunan. Belum ada informasi yang lebih banyak lagi tentang habitat tanaman ini pada ketinggian berapa ia banyak tumbuh. Ciri-ciri tumbuhan ini antara lain batang yang berdekatan dengan akar seperti masih berbentuk batang keras menjulang dengan daun yang agak rapat, namun semakin ke pucuknya batangnya mulai seperti tanaman merambat dengan daun yang agak jarang-jarang.


Kehidupan orang-orang Paser sejak dahulu kala yang selalu memanfaatkan segala sesuatu dari alam ini membuat pengetahuan mereka lebih banyak akan tumbuhan-tumbuhan yang bisa digunakan untuk sesuatu hal. Seperti halnya tanaman Ate Pari ini adalah salah satu resep yang diturunkan dari kakah itak orang Paser untuk menyuburkan rambut. 

Cara pembuatannya ;
Pertama-tama siapkan bahan daun ate pari yang sudah dicuci bersih. Wadah tempat memeras daun serta sedikit air serta sarung tangan plastic jika tak ingin telapak tangan kita menghitam karena getahnya.
Ambil beberapa daun ate pari dan remas dengan air sedikt didalam wadah hingga mengeluarkan lender hijau dan tekstur daun menjadi transparan karena warna hijaunya sudah terlepas. Saat dahulu kala, wadah yang digunakan biasanya menggunakan batok kelapa yang dibelah sepruh dan membentuk sebuah mangkuk. Ingat, jangan terlalu banyak menggunakan air karena dikuatirkan akan membuat cairan terlalu encer dan tak bisa mengental. 
 (Daun ate pari yang sudah diremas. warna hijaunya akan terlepas)
Setelah dirasa cukup cairan lendir yang dikumpulkan maka biarkan cairan dari remasan daun ate pari tersebut ditaruh diluar semalaman. Bisa ditaruh di teras rumah dengan keadaan terbuka agar embun malam dapat masuk dan jauhi dari terpaan air hujan dan lain sebagainya.
 (Cairan remasan daun ate pasri yang siap didiamkan semalam)
Keesokan paginya cairan remasan daun ate pari akan sedikit mengental seperti cincau dan sudah siap digunakan disapukan ke rambut, dan akan ada rasa sensasi dingin yang terasa dikulit kepala dan biarkan beberap menit(terserah mau berapa lama) sebelum selanjutnya dibasuh dengan air ketika mandi. Tidak perlu kuatir akan hitam pengaruh getah pada tangan dan kulit kepala saat kita menggunakannya saat cairan remasan daun ate pari yang sudah mengental, karena tak  ada lagi getah yang akan menempel. Walaupun kita meremas cairan yang sudah mengental berwarna agak kehitaman tersebut, tetap saja taka ada meninggalakan bekas seperti kita meremas diawal tadi. 

*Sedikit tips jika kita meremas daun dengan tangan langsung dan getah kehitamnya menempel ditelapak tangan bisa dihilangkan dengan mengunakan perasan jeruk nipis atau jeruk sup.

*Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste / menyebar-luaskan artikel ini, namun Anda harus menyertakan link hidup dari artikel ini sebagai sumbernya. Mohon kerjasamanya dalam sedikit menghargai hasil karya dari Penulis.
Tabe....
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment